"Siapkan mata, telinga dan hati untuk menggerakkan gagasan"
Kegilaan menulis makin menjadi-jadi saat otakku penuh dengan gagasan yang bertebaran di sekelilingku. Mata, telinga, dan hati saling memberikan aba-aba: menulislah. Mantan menteri BUMN di era Presiden SBY, Dahlan Iskan menyebut bahwa menulis adalah obat untuk menuangkan kegelisahan hidupnya. Boleh jadi, menulis adalah aktivitas hidupnya yang terus berdetak.
Banyak ide-ide brilian dan cerdas dapat memberikan efek positif untuk terus bergerak. Idiom kerja, kerja, kerja--adalah inspirasi bagi semua orang. Dahlan Iskan, seorang wartawan yang mampu mengubah hidupnya menjadi entrepreneur. Bersama Jawa Pos Grup dia merintis bisnis penerbitan koran yang cabangnya di seluruh Indonesia.
Daya pikat penulis yang satu ini, mampu menyemangati siapa pun yang tertarik dengan bidang tulis-menulis.
Baginya menulis adalah energi luar biasa.
Menurut penulis Ahmadi,
M. dalam Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia (1998), menulis adalah suatu aktivitas bahasa yang menggunakan tulisan sebagai
mediumnya. Tulisan itu sendiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan segala
kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi. Sebagai salah satu
bentuk komunikasi verbal (bahasa), menulis juga dapat didefinisikan sebagai
suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.
Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Adapun
tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia yang menggunakan simbol
atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Di dalam
komunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu
adalah (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) pesan atu isi tulisan, (3)
saluran atau medium tulisan, dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.
Menulis pada hakikatnya adalah suatu
proses berpikir yang teratur, sehingga apa yang ditulis mudah dipahami pembaca.
Sebuah tulisan dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri, antara lain bermakna,
jelas, bulat dan utuh, ekonomis, dan memenuhi kaidah gramatika.
Kemampuan menulis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran,
ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar.
Kemampuan menulis seseorang akan menjadi baik apabila dia juga memiliki: (a)
kemampuan untuk menemukan masalah yang akan ditulis, (b) kepekaan terhadap
kondisi pembaca, (c) kemampuan menyusun perencanaan penelitian, (d) kemampuan
menggunakan bahasa indonesia, (e) kemampuan memuali menulis, dan (f) kemam-puan
memeriksa karangan sendiri. Kemampuan tersebut akan berkembang apabila
ditunjang dengan kegaiatan membaca dan kekayaan kosakata yang dimilikinya.
Bagiku, menulis adalah sarana untuk mengembangkan daya inisiatif dan membangkitkan kreativitas. Aku juga ingin seperti Dahlan Iskan yang mengawalinya kariernya dari dunia menulis. Penulis buku yang selalu penuh gagasan Bambang Trim, memberikan tips dan kiat tersendiri untuk berbisnis dari tulisan. Dia memberikan ilmunya lewat Buku Writerpreneur: cerdas dan cergas berbisnis tulisan. (catatan garib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar