Selasa, 20 Januari 2015

Menghayati Mimpi Menjadi Pengarang


"Realisasikan Keinginan Kuat Menjadi Pengarang"


Bagaimanakah merealisasikan keinginan yang kuat untuk menjadi pengarang? Cukupkah hanya bermodal dengan mimpi? Apakah kekuatan mimpi mampu membangkitkan semangat mengarang? Mimpikah sesungguhnya menjadi pengarang? Tertawalah, biar ekspresimu keluar. Mulailah menghayati arti mimpi.

Mimpi (the dream) adalah potensi yang terkubur. Siapa pun berhak punya mimpi.
Anang YB, penulis muda yang mampu meluncurkan satu buku setiap bulannya-- yang memiliki gaya bertutur yang khas yakni populis, sederhana, namun memikat, memberikan ilmunya bagaimana mewujudkan cita-cita menjadi penulis/pengarang? 

Menurut ida, ada tiga jalur yang bisa Anda tempuh. Pertama, banyak-banyaklah tidur hingga mimpi menjadi penulis/pengarang selalu hadir di setiap tidur Anda bahkan hingga usia Anda menjelang senja. Banyak yang memilih jalur ini dan merasa sudah lega dan puas bisa terus bermimpi menjadi penulis/pengarang. Kedua, berlatihlah secara autodidak. Ada sekian banyak buku tentang teknik mengarang bisa Anda beli di toko buku. Ada juga sekian banyak blog ataupun forum online yang membagi ilmu kepenulisan di internet. Anda bisa menjadi jagoan dalam dunia tulis-menulis dengan cara ini. Ketiga, carilah mentor lewat workshop ataupun kursus menulis.


Cara ketiga ini tentu butuh biaya tapi dijamin akselerasi Anda dalam kepiawaian menulis bisa digenjot dalam waktu cepat. Banyak penulis/pengarang lahir lewat jalur ini. 

Penulis Buku "Saya Bermimpi Menerbitkan Buku" Bambang Trim, menegaskan, mimpi itu harus dilejitkan. "Saya memang telah menetapi jalan menulis selama kurang lebih 20 tahun. Satu kekuatan yang saya gabungkan adalah kemampuan menulis dan mengedit (menyunting) tulisan. Satu lagi adalah pengembangan diri menjadi penulis generalis.Alhasil, saya banyak mengerjakan tulisan di berbagai bidang, seperti bisnis/ekonomi, religi, hukum, politik, dan pengembangan diri. Antara tulisan pribadi dan tulisan yang didedikasikan untuk lembaga atau orang lain kini bergantian saya hasilkan selama setahun," katanya.


Mimpi harus dihayati. Karena itu, Bambang Trim terus mengasah penanya. "Ya, sebuah kertas kosong yang satu rimnya berharga Rp30.000,00, dapat diubah menjadi Rp30.000.000,00. Bahkan, dalam konteks digital saat ini, Anda malah tidak membutuhkan kertas sama sekali. Modalnya hanya laptop dan program pengolah kata standar seperti MS-Word. Anda sudah bisa menghasilkan tulisan yang berharga," terang komporis buku Indonesia ini.

Rupanya untuk mewujudkan cita-cita sebagai pengarang tak cukup hanya bermimpi bukan? Lejitkan mimpimu? Tajamkan penamu. Mengaranglah...Tertawalah, sebagai ungkapan rasa yang menggelora.  (catatan garib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar