Minggu, 18 Januari 2015

Menulis Diari, Pelajaran Mengarang yang Mengasyikkan

"Sekadar Curhat Sarana Pelatihan Sejak Dini" 


Banyak pengarang profesional sebelum menjadi "besar" memulai "curhat"-nya lewat catatan harian atau lebih keren disebut diari. Bagi banyak orang, entah kelak menjadi pengarang atau tidak, diari adalah sahabat setia saat pengungkapan isi hati yang paling jujur.

Diari, boleh jadi adalah sarana yang murah. Saat SMP dan SMA, pada malam hari, aku sering menulis pengalaman isi hati atau "curhat" tentang kejadian yang dialami sejak pagi hingga sore. Ekspresi hati ini, aku curahkan secara bebas, baik soal pelajaran yang tidak menyenangkan, kisah cinta, bahkan cerita temanku, bisa jadi menjadi isi "curhat"ku.

Boleh jadi pula, aku menyebut menulis diari adalah pelajaran mengarang yang mengasyikkan. Hal serupa dialami penulis sukses yang sudah membiasakan menulis diari sejak SD.

Pengarang muda Raditya Dika yang dikenal jago ngocol menyebutkan, menulis cerita lucu bukan berarti harus mengalami kejadian lucu. Apa yang ditulisnya adalah hal-hal yang sebenarnya terlihat sederhana, namun disampaikan dengan bahasa humor. Kata dia, kuncinya adalah bagaimana membentuk sudut pandang melalui gaya bahasa di setiap cerita. 

Bahasa akan mengubah sudut pandang pembaca, sehingga akan terbawa ke dalam atmosfer komedi yang dibentuk dalam cerita. Komedi dibedakan menjadi dua yakni Observasional dan Situasional. Komedi Observasional mencakup hal-hal yang memang sudah ada disekeliling kita, namun belum akan menjadi komedi hingga kita bisa mengeksplorasinya. sedangkan komedi Situasional adalah hal-hal yang terjadi spontan.

Dia memberikan rahasia menulis, yakni bagaimana membiasakan menulis setiap hari. Dia mengakui, bahwa kebiasaan menulisnya telah dimulai dari kelas 4 SD dengan menulis diary. Menulis bukanlah kemampuan yang bisa diperoleh secara instan melainkan berupa suatu rutinitas sehingga pada saatnya nanti kita akan menemukan karakter sebagai penulis.

Penulis yang baik menurutnya adalah penulis yang memiliki karakter dan keunikan sehingga tidak bisa tergantikan. Salah satu yang menjadi karakter adalah gaya menulis. Radit mengakui bahwa komedi adalah genre yang menentukan gaya menulisnya. kambing jantan sebagai debut buku pertamanya, merupakan tulisan di blog yang berisikan cerita sehari-hari yang penuh unsur komedi.

Dia acapkali diundang sebagai pembicara dan memberikan teknik menulis bagi kawula muda yang berminat terjun menjadi penulis. Jika rajin menulis diari, tentu menjadi sarana pelatihan dan pembelajaran yang murah dan mudah. Kelak, jika sudah mahir, ekspresikan karyamu baik berupa puisi, esai, kolom, cerpen, novel atau buku.

Pupuklah diarimu, simpan dan rawatlah, kelak akan menjadi ide cemerlang di kemudian hari. (catatan garib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar