Selasa, 27 Januari 2015

Menimba Ilmu dari NulisBuku.com



"Starp Up Self Publishing Online Pertama"

 

NulisBuku tak hanya berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi para penulis independen untuk mewujudkan karyanya, namun NulisBuku juga memiliki visi dan misi untuk menjadi ladang penghasilan bagi para penulis. Hal ini sudah dibuktikan dengan berbagai kisah sukses di situs NulisBuku. Beragam kisah sukses tersebut menjadi inspirasi bagi penulis lainnya untuk mendulang kesuksesan yang sama. Di tahun 2020, tim NulisBuku menargetkan dapat mencetak lebih banyak lagi karya-karya berkualitas dari para penulis Indonesia.
 

Nulisbuku.com didirikan pada Oktober 2010 oleh Aulia Halimatussadiah, Brilliant Yotenega, Oka Pramata, dan Angelina Anthon. Pendiriannya dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami Aulia Halimatussadiah untuk menerbitkan buku di penerbit-penerbit besar, meskipun sebelumnya ia telah menerbitkan 15 buku dibeberapa penerbit yang sama. Hal ini mendorongnya untuk menciptakan penerbitan mandiri dengan pencetakan sesuai pesanan. Sehingga bagi pembaca, buku yang diterbitkan dapat dibaca dimana saja dan kapan saja, tanpa terbatasi oleh kapasitas baterai seperti ketika membaca melalui media buku elektronik pada laptop, handphone, maupun media elektronik lainnya (wikipedia)

Menurut Aulia Halimatussadiah, menulis merupakan suatu hal yang menyenangkan. Dengan menulis, kita bisa mencurahkan segala perasaan atau gagasan kita dalam selembar kertas atau dalam sebuah dokumen berformat digital. Semua orang yang gemar menulis pasti memiliki cita-cita terpendam untuk dapat menerbitkan buku. Segala ideologi yang tertuang dari khayalan liar ternyata ingin dibagikan untuk para penikmat karya tulis.

Biasanya penulis pemula cenderung bertahan dengan pemikiran dan gaya tulisannya tanpa ingin tulisannya diutak atik oleh pihak editor. Hal ini menimbulkan kesulitan tersendiri. Setiap perusahaan penerbitan tentu ingin melakukan proses editing terlebih dahulu sebelum dicetak dan diluncurkan ke pasaran.

Kondisi inilah yang kemudian melatarbelakangi Angline Anthony, Brilliant Yotenega, Aulia Halimatussadiah dan Oka Pratama untuk mendirikan startup yang diberi nama NulisBuku. Mereka berempat merasa kesulitan untuk merilis buku sesuai dengan gaya penulisan dan keinginan mereka. Dan mereka berharap penulis-penulis kreatif lainnya tidak mengalami masalah yang sama setelah bertemu dan menggunakan fasilitas di situs NulisBuku.

Apa itu NulisBuku.com?

NulisBuku.com adalah sebuah 'star up' berformat website yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan self publishing karya-karya tulisnya secara online. Bagi kita yang ingin menggunakan layanan di situs ini, kita jadi tak perlu lagi repot-repot mengajukan naskah tulisan kita ke perusahaan penerbit yang belum tentu mau menerima naskah kita.

Melalui NulisBuku, kita dapat mengunduh template sederhana berformat Ms. Word untuk mulai mengerjakan materi buku di template tersebut. Setelah semua kolom kategori yang dibutuhkan sudah terisi, kemudian kita dapat mengedit naskah tulisan kita sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, karya tulis yang sudah kita selesaikan akan dimuat di toko buku berkonsep online pada halaman situs NulisBuku.

Hingga tahun 2014, NulisBuku sukses menjadi startup pertama di Indonesia yang memfasilitasi penerbitan buku secara online. NulisBuku berhasil mewadahi beragam karya-karya brilian dari para penulis independen. CTO (Chief Technology Officer) NulisBuku, Aulia Halimatussadiah menjelaskan bahwa ada beberapa strategi bisnis yang diusung oleh tim NulisBuku untuk memajukan startup inovatif tersebut. Strategi tersebut antara lain:

1. Unggulnya Kekuatan Komunitas
Para penulis mungkin selalu beranggapan dapat menyelesaikan bukunya seorang diri, tanpa campur tangan dari penulis atau pihak lainnya. Namun rupanya mengerjakan sebuah proyek tulisan secara bersama-sama atau “keroyokan” menjadi suatu daya tarik tersendiri sebagai sarana untuk saling bertukar ide dan kreativitas antar penulis yang satu dengan penulis lainnya.
Fenomena ini sangat dipahami oleh NulisBuku dan berusaha untuk mewujudkannya dalam kegiatan NulisBuku club yang hingga pertengahan tahun 2014 sudah ada di 5 kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Makassar, Medan dan Palembang.

2. Menantang Perkembangan Zaman
Sebuah studi mendapatkan hasil bahwa Indonesia merupakan negara dengan minat baca terendah di kawasan Asia Tenggara. Hal inilah yang menyemangati tim NulisBuku untuk mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti sekolah atau lembaga pemerintahan guna meningkatkan minat baca di Indonesia. Masih sedikitnya jumlah penulis Indonesia menciptakan pasar yang luas dan dapat berkembang secara maksimal.
3. Saingan Bukanlah Penerbit Besar

Di Indonesia, beberapa penerbit besar seperti Gramedia, Bukune atau Gagas Media mungkin menjadi tempat bagi para penulis untuk menaruh impian besar akan karya tulis mereka. Namun hal ini bukanlah sebuah bentuk persaingan bagi startup NulisBuku. Sistem online yang gratis dan mudah untuk dilakukan ternyata lebih menarik daripada menunggu keputusan dari penerbit besar dalam waktu yang lama.

Kecanggihan internet dengan segala kelebihannya, tentu membuat siapa pun yang terpanggil untuk menghidupkan dunia menulis, akan makin terbantu. Dunia maya--pada akhirnya menjadi sarana yang memudahkan bagi tumbuh dan berkembangnya kreativitas. (catatan garib)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar